Ilustrasi.
Parin Mehta, Head of Business
Development Google Asia Tenggara mengatakan, di wilayah Asia Tenggara,
banyak penduduk di negara yang populasinya tinggi seperti Indonesia yang
masih belum mendapatkan akses internet.
Koneksi internet yang belum merata dan menjangkau semua lapisan
masyarakat di Asia Tenggara itulah yang menurut Mehta menjadi kendala
bagi perusahaan teknologi untuk mengembangkan bisnisnya di wilayah ini.
Hal tersebut diungkapkan Mehta dalam sebuah diskusi panel di ajang
konferensi Echelon 2014 yang diselenggarakan di Singapura pada minggu
ini. Diskusi tersebut membahas tentang tantangan-tantangan perusahaan
teknologi di Asia.
Di ajang tersebut, selain petinggi Google, hadir pula petinggi-petinggi Facebook dan Twitter untuk kawasan Asia.
Di ajang tersebut, selain petinggi Google, hadir pula petinggi-petinggi Facebook dan Twitter untuk kawasan Asia.
Dilansir dari The Wall Street Journal (13/6/2014), selain
koneksi internet yang terbatas, tantangan utama perusahaan teknologi
yang beroperasi di Asia Tenggara adalah masih migrasi besar-besaran ke
perangkat mobile, serta kultur yang berbeda-beda.
"Banyak dari mereka yang terhubung online untuk pertama kalinya
justru dengan perangkat mobile, bukan PC desktop seperti pada umumnya,"
ujar Mehta. Karena itu, Mehta mengatakan pemilik bisnis dan konten harus
bisa membuat sesuatu yang menarik dan diinginkan oleh pengguna mobile.
Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh Kiran Raghavan, Head of
Asia Pacific Market Development Facebook. "Jika melihat banyaknya
perangkat mobile yang dipakai, banyak dari mereka yang mengakses
platform seperti facebook melalui feature phone," ujarnya.
"Jika ada banyak orang di dunia ini yang punya pengalaman pertama
dengan perangkat seperti itu, maka tantangannya adalah bagaimana membuat
platform tersebut relevan dengan demografi pengguna," demikian imbuh
Raghavan.
Namun, hambatan-hambatan bagi perusahaan teknologi bukan berasal dari
penduduk di suatu wilayah saja, melainkan juga kultur. Seperti yang
diungkapkan oleh Delilah Chan, Head of Sales Twitter for Singapore and
Malaysia.
Menurut Chan, tiga pasar besar perusahaan teknologi itu ada di
negara-negara Asia, yaitu India, Indonesia, dan Jepang. Walau demikian,
ketiganya memiliki budaya dan bahasa yang berbeda-beda.
Perusahaan-perusahaan di Asia juga disebut Chan masih belum terbuka
terhadap metode pemasaran baru, seperti melalui Twitter. Chan
mengatakan, perusahaan-perusahaan kecil di Asia kadang berdalih mereka
tidak memiliki anggaran yang besar.
Namun Chan mengatakan kepada para pelaku bisnis tersebut bahwa di twitter-lah konsumen mereka saat ini berada.
Like Facebook Page, Follow Twitter atau add Google+ , untuk terus mendapatkan update-tan terbaru seputar teknologi dan informasi.
Sumber: